Selasa, 29 Maret 2011

Menganalisa Keindahan Dari Bangunan Katedral

Dari bagian depan Katedral, tepatnya di atas pintu masuk, terdapat tiga puncak menara yang menjulang tinggi. Masing-masing menara memiliki nama dan makna tersendiri. Menara kecil di tengah-tengah atap dengan sebuah ukiran lingkaran di bawahnya dinamakan Menara Angelus Dei.Sementara itu, dua menara dengan tinggi 60 meter dari atas tanah, di sisi kanan dan kiri Angelus Dei, masing- masing dinamakan Benteng Daud dan Menara Gading, dan kedua menara tinggi tersebut terdapat rozet (jendela bundar) yang melambangkan Rosa Mystica, lambang Bunda Maria.

Memasuki pintu utama gereja, akan terlihat selempeng batu pualam putih menempel di tembok bertuliskan kalimat dalam bahasa Latin.
Langit-langit terbuat dari kayu jati untuk mengantisipasi gempa bumi, dan bukan dari batu sebagaimana lazimnya. Tinggi langit-langit itu 17 meter.
Keindahan bangunan ini semakin terasa dengan langit-langit yang dibuat melengkung dari kayu jati berwarna cokelat mengkilap.

Pada sisi tembok sebelah selatan juga terdapat selempeng besar batu pualam putih berupa prasasti bertuliskan bahasa Latin, teksnya dapat diterjemahkan sebagai berikut : “Gedung ini, yang digambar oleh Imam Antonius Dijkmans dan yang batu pertamanya diletakkan pada tanggal 16 Januari 1899 oleh Provikaris Carolus Wenneker, pada tanggal 21 April 1901 dipersembahkan oleh Yang Mulia Monseigneur Edmundus Sybrandus Luypen, Uskup titular Orope dan Vikaris Apostolik Batavia.

kesimpulannya bangunan katedral memiliki nilai karya seni yang tinggi, baik dari arsitektur bangunannya ataupun patung dan barang-barang bersejarah yang ada didalamnya.



sumber: anovianto.wordpress.com, ryudi.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar